Sebagian perusahaan percaya bahwa mereka perlu memberikan informasi sebaik mungkin kepada khalayak ramai. Mereka berpendapat bahwa informasi mengenai perusahaan adalah suatu maslah yang sensitif. Mereka tidak mau informasi tersebut membantu para pesaing. kalau perlu mereka ingin menutup masalah yang tidak baik tentang perusahaan.
Sering sekali pihak manajemen perusahaan menunjukan bahwa perusahaan yang mereka urus berada dalam keadaan baik . Dimana manajemen perusahaan mengubah laporan dari keadaan sebenarnya, supaya perusahaan kelihatan dalam keadaan baik. Atau sebaliknya dimana perusahaan memanipulasi informasi dimana membuat sekan-akan perusahaan dalam keadaan tidak baik. Banyak alasan penyebab terjadi manipulasi perusahaan seperti menghindari pajak dan menjaga kepercayaan pemegang saham perusahaan.
Contoh kasus yang pernah terjadi adalah asus perusahaan energi AS Enron, mencuat di tahun 2000-2001 ketika perusahaan itu membohongi publik dengan laporan keuangan palsu. Dalam kasus tersebut diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia, yaitu tepatnya kasus yang menimpa Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI).
Untuk menghindari manifulasi informasi dan laporan perusahaan pemerintah telah membuat badan yang mengawasi seperti BAPEPAM-LK yang mengawasi perusahaan dalam pasar modal, Akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan dalam perpajakan dan masih banyak lagi upaya dalam meminimalisasi kecurangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan yang dapat merugikan Negara, perusahaan lain atau individu.
Komentar
Posting Komentar