Langsung ke konten utama

Model Random Walk

Pada dasarnya terdapat tiga teori tentang pergerakan harga saham. Namun demikian, tujuan utama pendekatan-pendekatan tersebut yang terdiri dari fundamental, teknikal dan model random walk adalah untuk menganalisis dan menyesuaikan informasi-informasi yang obyektif supaya satu keputusan membali, menjual atau memegang dapat dilakukan.

Model random walk mengemukakan persoalan, yaitu apakah harga-harga saham atau tingkat keuntungan yang lalu dapat membantu dalam meramalkan harga-harga saham atau tingkat keuntungan waktu yang akan datang. Model ini menegaskan dua hipotesis utama yaitu perubahab-perubahan harga adalah bebas antara satu jangka waktu dengan jangka waktu yang lain, dan perubahan harga mengikuti beberapa distribusi probabiliti tertentu.


Random walk adalah teori yang mengatakan bahwa harga saham serta arah harga saham di masa lalu tidak bisa dipakai sebagai alat untuk meramal pergerakan harga saham di masa mendatang. Hargasaham bergerak secara acak (random) dan tak bisa diprediksi. Peluangnya untuk naik sama dengan peluangnya untuk turun. Tapi, jangka panjang, harga saham akan cenderung meningkat.

Pada model ini asumsi pergerakan harga adalah random, oleh karena itu walaupun para investor memperoleh informasi dari orang dalam, ia masih tidak dapat meramal pergerakan harga saham yang akan datang dengan tepat. Hal ini karena segala informasi akan terkandung dalam harga saham itu sebagaimana diketahui umum. Teori ini berdasarkan pada pasar efisien yaitu informasi saat itu mudah didapatkan. Rintangan dalam pengaliran informasi dan kegiatan-kegiatan disinformation, yang bertujuan memberikan gambaran kabur kepada infestor tentang pasar, tidak ada sama sekali.

Memandang faktor ketidak pastian dan interprestasi yang berbeda dengan informasi yang sampai, maka harga tidak semestinya dengan nilai intrinsik saham itu. Keadaan seperti ini menyebabkan adanya perbedaan antara harga pasar dan nilai saham sebenarnya.

Model random walk mulai dibicarakan pada tahun 1960-an dan seterusnya bermacam-macam studi empirikal  dilakukan untuk membuktikannya.

Berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masalah Tuntutan Kenaikan Upah Minimum

Upah minimum pekerja terus naik setiap tahunnya,  selain kabar baik didalamnya juga banyak dampak buruk buat perekonomian. Selain itu dikarenakan penentuan upah minimum ditentukan oleh setiap propinsi dan kabupaten membuat perbedaan upah minimum setiap daerah hanya menambah masalah khususnya buat daerah yang berdekatan. Menurut saya seharusnya buruh dengan serikatnya lebih fokus terhadap hak mereka yang lain seperti hak perlindungan social seperti kesehatan dan masadepannya sebagai karyawan. Walaupun upah minimum terus meningkat tiap tahun, tetapi tidak ada perubahan yang berarti dikarenakan harga juga mengikuti kenaikan UMP tersebut. Bisa dibilang buruh hanya menikmati kenaikan UMP dalam jangka waktu yang singkat dan harus menerima kenyataan bahwa kebutuhan mereka juga akan meningkat. Kenaikan UMP juga membuat perusahaan sulit berkembang dikarenakan harus menaikan harga produk atau jasa yang mereka tawarkan untuk memenuhi pengeluaran mereka yang juga akan meningkat. Untuk rupiah...

Modigliani-Miller (MM) Theory Teori MM Dengan Dan Tanpa Pajak

Teori Modigliani dan Miller (teori MM) adalah .teori yang berpandangan bahwa struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan. MM mengajukan beberapa asumsi untuk membangun teori mereka (Brigham dan Houston , 2001) yaitu: Tidak terdapat agency cost. Tidak ada pajak. Investor dapat berhutang dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perusahaan Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen mengenai prospek perusahaan di masa depan Tidak ada biaya kebangkrutan Earning Before Interest and Taxes (EBIT) tidak dipengaruhi oleh penggunaan dari hutang. Para investor adalah price-takers. Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar ( market value ). Model Modigliani-Miller (MM) tanpa pajak Pada tahun 1958 mereka mengajukan suatu teori yang ilmiah tentang struktur modal perusahaan. Teori mereka menggunakan beberapa asumsi: Risiko bisnis perusahaan diukur dengan σ EBIT ( Standard Deviation Earning Before Interest and Ta...

Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI)

Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti ( KBMI ) adalah pengelompokan bank berdasarkan nilai modal inti yang dimiliki oleh bank. KBMI adalah aturan yang dibuat oleh OJK menggantikan aturan lama yang dibuat oleh Bank Indonesia yang mengelompokkan lewat nilai buku bank. Bank dikelompokkan menjadi 4 (empat) KBMI: KBMI 1 merupakan bank dengan Modal Inti sampai dengan Rp6.000.000.000.000,00 (enam triliun rupiah); KBMI 2 merupakan bank dengan Modal Inti lebih dari Rp6.000.000.000.000,00 (enam triliun rupiah) sampai dengan Rp14.000.000.000.000,00 (empat belas triliun rupiah); KBMI 3 merupakan bank dengan Modal Inti lebih dari Rp14.000.000.000.000,00 (empat belas triliun rupiah) sampai dengan Rp70.000.000.000.000,00 (tujuh puluh triliun rupiah); dan KBMI 4 merupakan bank dengan Modal Inti lebih dari Rp70.000.000.000.000,00 (tujuh puluh triliun rupiah). KBMI berlaku bagi semua bank, Bank Berbadan Hukum Indonesia, Kantor Cabang Bank Luar Negeri maupun Bank Berbasis Syariah. Perbedaan KBMI dari kon...