Langsung ke konten utama

Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu bagaimana mengelola sumber daya yang terbatas untuk mencapai kemakmuran. Menurut Samuelson Ilmu ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa  alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudianmenyalurkannya baik saat ini maupun  di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.

Ilmu ekonomi hadir pada abad 18, dimana pada masa itu banyak ekonom klasik yang cukup terkenal saat ini seperti Adam Smith dengan karyanya An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Dan setelahnya lahir ekonom lain seperti Keynes, david Ricardo dan lainnya. Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands).


Lalu bagaimana dengan Islam ? walaupun ilmu ekonomi modern sedikit sekali yang membicarakannya, tetapi ada baiknya kita sedikit membaca sejarah ilmu ekonomi dari pandangan kepercayaan sebagian besar rakyat Indonesia ini. Dalam Islam ilmu ekonomi sudah muncul sejak awal mula kemunculan Islam, tetapi pada masa ini belum ada sistem yang sempurna sebagai sistem ekonomi, ilmu ekonomi masih bercampur dengan ilmu lainnya seperti sosial, hukum, fiqih dan lainnya.


Pada abad kedua hijriah baru bermunculan karya seperti Al-Mudawwanah al-Kubro, karya Imam Malik (93-179 H), Al-Umm, karya Imam Syafi’I (150-204 H) Kitab Al-Khoroj, karya Abu Yusuf (wafat 182 H/762 M) dan masih banyak tulisan yang memliki pembahasan tentang ilmu ekonomi. Tentu saja jika melihat waktu-nya maka bisa dibilang ekonomi islam sudah jauh lebih dulu ada dibanding dengan Ilmu ekonomi barat dimana ekonomi islam muncul pada abad 7 masehi sedangkan barat  pada abad17 masehi.



Secara umum ilmu ekonomi terbagi dalam dua teori ekonomi yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro, Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) dan normatif, masih banyak lagi cabang atau pembagian ilmu ekonomi dan itu sejalan dengan perkembangan transaksi, prilaku ekonomi itu sendiri, dimana ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi terus menerus dalam konteks yang lebih luas.

Dalam Ilmu ekonomi klasik ada tiga masalah pokok ekonomi yaitu Maslah produksi, Distribusi dan masalah ekonomi.

Teori Ekonomi Modern
Ilmu ekonomi terus berkembang sejalan dengan perkembangan jaman, entah itu politik, tehnologi dan lainnya dimana perkembangan yang teradi biasanya mempengaruhi sistem perekonomian yang dijalankan. Semakin berkembang dunia ekonomi maka akan sejalan dengan perekembangan ilmu ekoomi entah itu secara makro maupun mikro ekonomi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggap Covid 19 Dengan Layanan Sehatq

Pandemi Covid 19 masih belum usai, pemerintah dengan segala upaya berusaha menekan penyebaran virus lewat kebijakan dan aturan yang dibuat, diantaranya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan terhadap beberapa daerah sesuai dengan tingkat penyebarannya. Kita harus bisa mematuhi peraturan pemerintah yang ada mengingat pentingnya kerjasama semua pihak dalam menekan penyebaran dan penanggulangan Covid 19, tanpa adanya kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan penyebaran Covid 19 akan terus terjadi. PPKM mampu mengurangi jumlah kasus Covid, tetapi di sisi lain PPKM membuat kita sulit mendapatkan kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan ada baiknya tidak harus pergi kerumah sakit atau klinik jika memungkinkan bisa dilakukan dari rumah. Selain PPKM, pemerintah juga menggalakkan kampanye #ingatpesanibu lewat gerakan 3M yang wajib diterakpkan dalam bersosial dan beraktivitas. Gerakan Memakai Mask

Pengertian Investasi

Menurut Mankiw (2003), investasi adalah barang-barang yang dibeli oleh individu dan perusahaan untuk menambah persediaan modal mereka. Menurut Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner (1997) investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi dapat terbagi menjadi tiga diantaranya: investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang sebagai kompensasi unit yang diinvestasikan, mencakup waktu yang digunakan, tingkat inflasi yang diharapkan dan ketidakpastian masa mendatang (Sumanto, 2006). Pada dasarnya setiap orang atau perusahaan yang melakukan investasi akan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh kesejahteraan bagi dirinya atau perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sama bagi perusahaan emiten yang berinvestasi di pasar modal. Perusahaan yang berinvestasi di

Tipe Investor Menurut Profil Resiko

Dalam berinvestasi tiap individu memiliki karakteristik tersendiri dalam penilaian terhadap resiko yang bisa dihadapi, ada investor yang berani menghadapi resiko yang besar tentu saja dengan mengharapkan tingkat keutungan yang besar, tetapi ada juga investor yang lebih suka berinvestasi pada asset yang aman walaupun keuntungan yang didapat sangat kecil. Tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan sebagai berikut (www.danareksa.com): Defensive Investor  : investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko. Conservative Investor : Investor ini biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pen