Langsung ke konten utama

Profil UMKM Pabrik Tahu Bandung Pondok Pinang


Pabrik Tahu Bandung milik Ibu Nurhayati adalah pabrik yang pada awalnya hanya digunakan sebagai  tempat peghasilan tambahan atau sebagai pekerjaan sampingan oleh Ibu Nurhayati dan suaminya.

Sebelumnya bisnis usaha sebenarnya ada di kampung halamannya tepatnya di daerah Bandung. Yakni usaha yang jauh berbeda dari usaha makanan khas Bandung, usaha tersebut adalah jual beli besi tua, usaha ini sebenarnya adalah usaha bisnis yang paling bersejarah bagi Ibu Nurhayati dan suami, karena bisnis usaha tersebut dirintis dari “nol” hingga sukses sampai sekarang hanya bersama sang suami, oleh karena itu sudah tepatlah jika bisnis usaha besi tua tersebut diberi nama “RIZKI MANDIRI”.

Kemudian, Ibu Nurhayati berkeinginan untuk membuka usaha lain agar bisa dijadikan sebagai penghasilan tambahan sendiri, sehingga mulaiah Ibu Nurhayati Belajar membuat tahu Khas Bandung disalah satu pabrik tahu terkenal di Jakarta milik saudara dari Ibu Nurhayati, dan kemudian Ibu Nurhayati mencoba membuka usaha pabrik tahu keci-kecilan di daerah Pondok Pinang Jakarta, Ibu nurhayati memilih Jakarta karena sedikit pesaingnya tidak seperti Di Bandung yang sudah banyak pabrik tahu.

Pada mulanya Pabrik Tahu Bandung Milik Ibu Nurhayati tersebut ditangani oleh sang suami, namun karena pabrik tahu tersebut lebih membutuhkan pengawasan dari Ibu Nurhayati maka pabrik tahu tersebut dialihkan pengawasannya kepada Ibu Nurhayati sedangkan sang suami kembali mengawasi usaha besi tua di Bandung.

Pabrik Tahu Bandung Ibu Nurhayati tepatnya didirikan pada tanggal 20 Maret 2006, yang pada awalnya dalam satu minggu menghabiskan 20kg sampai 50 kg kedelai dengan 5 orang pekerja, kemudian dalam kurun waktu 3 bulan makin meningkat yaitu menghabiskan 100 kg kedelai dan hingga sekarang rata-rata perhari sudah menghabiskan 3 kwintal kedelai dengan jumlah para pekerja yang meningkat pula sebanyak 12 orang pekerja dan 15 penjual keliling. Dan hal ini jadi mengurangi frekwensi Ibu Nurhayati untuk pulang ke kampung halamannya di Bandung yang pada mulanya dalam waktu 1 bulan bisa pulang ke Bandung  dua kali namun sekarang untuk bertemu suami dan anaknya hanya bisa 1 bulan sekali.

Meskipun pabrik tahu ini jika dihitung-hitung tidak memberikan keuntungan yang banyak bagi Ibu Nurhayati namun, bisa menambah penghasilan tersendiri bagi Ibu Nurhayati tanpa merepotkan orang tua maupun suami. Sehingga, Ibu Nurhayati sangat memperhatikan dan mengawasi terus proses produksinya agar terus mendapatkan kualitas produk yang tidak kalah dengan produksi dari pabrik tahu Bandung yang lain yang lebih besar.


Sistem Manajemen


Sumber Daya Manusia


Dalam merekrut karyawan pemilik hanya menarik orang-orang yang sekampung dengan pemilik atau masih ada hubungan keluarga. Maka tidak heran ika para pegawai dan pedagang lebih banyak berasal dari daerah Bandung, Sumedang, dan daerah jawa barat lainnya.

Pemasaran

Dalam pemasaran pabrik tahu yaitu melalui para pedagang kelilig baik dengan sepeda maupun dengan motor, karena para pedaganglah yang bertemu langsung dengan konsmen. Walaupun ada juga masyarakat sekitar pabrik yang membeli langsung ke pabrik.
Oleh karena itu agar pemasarannya lancar dan dapat diterima konsumen  maka pedagang harus dapat menjaga sikapnya dan tetap memperlakukan pembeli sebagai raja. Walaupun ada pembeli yang cerewet, pedagang harus tetap melayaninya dengan ramah.
Pedagang harus memesan sehari sebelumnya kepabrik, agar parik dapat memperkirakan berapa tahu yang harus diproduksi. Biasanya jika pedagang tidak memesan maka pemilik akan membuat pesanan seperti hari-hari sebelumnya. Pedagang akan menambah atau mengurangi pesanan tergantung dari omzet  penjualan pada hari sebelumnya

UMKM pabrik Tahu Bandung Ibu Nurhayati terletak di dekat kali pesanggrahan. Letak pabrik berada di belakang pemukiman penduduk RT004/ RW 08 Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggap Covid 19 Dengan Layanan Sehatq

Pandemi Covid 19 masih belum usai, pemerintah dengan segala upaya berusaha menekan penyebaran virus lewat kebijakan dan aturan yang dibuat, diantaranya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan terhadap beberapa daerah sesuai dengan tingkat penyebarannya. Kita harus bisa mematuhi peraturan pemerintah yang ada mengingat pentingnya kerjasama semua pihak dalam menekan penyebaran dan penanggulangan Covid 19, tanpa adanya kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan penyebaran Covid 19 akan terus terjadi. PPKM mampu mengurangi jumlah kasus Covid, tetapi di sisi lain PPKM membuat kita sulit mendapatkan kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan ada baiknya tidak harus pergi kerumah sakit atau klinik jika memungkinkan bisa dilakukan dari rumah. Selain PPKM, pemerintah juga menggalakkan kampanye #ingatpesanibu lewat gerakan 3M yang wajib diterakpkan dalam bersosial dan beraktivitas. Gerakan Memakai Mask

Pengertian Investasi

Menurut Mankiw (2003), investasi adalah barang-barang yang dibeli oleh individu dan perusahaan untuk menambah persediaan modal mereka. Menurut Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner (1997) investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi dapat terbagi menjadi tiga diantaranya: investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang sebagai kompensasi unit yang diinvestasikan, mencakup waktu yang digunakan, tingkat inflasi yang diharapkan dan ketidakpastian masa mendatang (Sumanto, 2006). Pada dasarnya setiap orang atau perusahaan yang melakukan investasi akan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh kesejahteraan bagi dirinya atau perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sama bagi perusahaan emiten yang berinvestasi di pasar modal. Perusahaan yang berinvestasi di

Tipe Investor Menurut Profil Resiko

Dalam berinvestasi tiap individu memiliki karakteristik tersendiri dalam penilaian terhadap resiko yang bisa dihadapi, ada investor yang berani menghadapi resiko yang besar tentu saja dengan mengharapkan tingkat keutungan yang besar, tetapi ada juga investor yang lebih suka berinvestasi pada asset yang aman walaupun keuntungan yang didapat sangat kecil. Tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan sebagai berikut (www.danareksa.com): Defensive Investor  : investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko. Conservative Investor : Investor ini biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pen