Langsung ke konten utama

Ayo Dukung Penghentian Pengiriman TKI

Sebenarnya menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar Negeri sangat baik bahkan sangat membantu perkembangan dan perekonomian Bangsa kita ini, TKI menjadi salah satu aspek yang mendatangkan devisa terbesar bagi Negara dan kita menghambur-hamburkan devisa tersebut demi sebuah ego dan gaya. Sangat disayangkan sebagian rakyat bercucuran keringat dan derita untuk mendatangkan devisa dan sebagian lagi meng-hamburkan-nya dengan begitu saja.
 Mendengar dan membaca berita tentang sodara kita yang teraniaya di luar sana bukan lagi hal yang luar biasa, kita mencerca kejadian tersebut termasuk kepada pemerintah yang seakan-akan tidak bisa berbuat apa-apa. Sungguh sebuah ironi yang hanya kita sesali, benci dan cerca tetapi kita sendiri tidak berbuat apa-apa untuk mereka. Solidaritas dan Nasionalisme mungkin semua orang punya, tetapi itu saja tidak cukup untuk membuat Negara ini maju dan membuat rakyat bisa bekerja di kampung halaman kita sendiri bukan merantau ke negeri orang.
Banyak sekali ormas, LSM dan Individu yang memperjuangkan keadaan seperti ini, dan salah satu cara yang menurut saya agak sedikit konyol adalah meminta pemerintah untuk menghentikan pengiriman TKI itu sendiri. Bila kita berpikir sederhana, penghentian pengiriman TKI adalah cara yang paling relepan untuk mengatasi ketidak adilan yang dialami oleh sodara kita di negeri orang. Dengan penghentian pengiriman TKI maka tidak ada lagi Sodara kita yang akan teraniaya.
Mungkin itu ada benarnya juga tetapi tentu saja kita harus melihat dampak pada segi yang lain, seperti yang saya katakan TKI adalah penghasil devisa dari negara ini yang akan di habiskan oleh kita secara membabi buta demi sebuah gaya. Jika peengiriman TKI di hentikan maka akan menyebabkan banyak faktor negatif yang di timbulakan seperti berkurangnya pendapatan devisa negara padahal devisa ini selalu mengalami devist dikarenakan kita mengamburkannya hanya untuk sebuah GAYA, selain itu persaingan kerja di dalam negri yang akan semakin ketat.
Mendesak pemerintah untuk menghentikan pengiriman TKI menurut saya hanya cara yang akan menghilangkan satu masalah dan akan menimbulkan masalah lain. Kita harus mencari cara dalam menghentikan TKI ini, dan tentu saja cara itu harus bisa menghentikan ketidak adilan yang dialami sodara kita tetapi tidak menimbulkan masalah yang lain. 
Untuk mencarinya maka kita harus mencari akar permasalahan itu sendiri, salah satu masalah yang dihadapi adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang ada sehingga banyak orang yang mau pergi ke negeri orang demi sebuah masa depan dalam pendaatan. Kecilnya upah yang ada membuat kita tergiur oleh upah yang jauh lebih di luar sana, walaupun mungkin disana hanya menjadi seorang pembantu rumah tangga. Masalah ini sebenarnya agak sedikit rumit tetapi tentu saja kita harus mengupayakan agar keadaan di Negri ini lebih baik dari sekarang sehingga negeri ini bisa memberikan pekerjaan yang layak untuk setiap rakyatnya.
Masalah utama tentu saja harus dimulai dari pemerintah, saat ini pemerintah kita seperti sapi yang dicocok hidungnya, tidak ada solusi yang tepat untuk membuat negara ini lebih baik, khususnya dibidang ekonomi. Program dan peraturan yang ada hanya mengeluarkan biaya yang besar tetapi tidak memberikan efek yang bagus khususnya untuk rakyat kecil, pembangunan yang memakan banyak biaya dan hanya berdampak sedikit justru di lakukan, sedangkan pembangunan dan upaya-upaya yang akan berdampak besar terhadap perekonomian tidak ada yang dilakukan, seperti pengembangan kualitas UKM yang justru menjadi salah satu penopang perekonomian negara ini.
Pemerintah hanya akan membuat dan menyetujui jika itu tidak merugikan kepentingan pengusaha dan asing, sedangkan kepentingan rakyat hanya menjadi urusan nomor dua. Padahal salah satu faktor penting yang bisa mengatasi masalah negara ini adalah Pemerintah, seperti memberikan ruang terhadap UKM, dan memberikan dukungan terhadap perkembangan UKM yang ada, dan yang tidak kalah pentingnya adalah menggalangkan untuk menggunakan produk lokal untuk rakyat maupun untuk para aparat pemerintah. Masalah terakhir menurut saya sangat penting tetapi seakan-akan dibiarkan begitu saja, untuk sebuah kursi saja, untuk duduk para pemimpin kita ini mereka membeli kursi impor.
Ketika pemerintah hanya sibuk dengan keperluan mereka untuk memperkaya diri, kepentingan kelompok dan sebagainya, maka rakyatlah yang harus bertindak sendiri. Mulai dari memilih pemimpin yang benar-benar bisa membawa kita kearah yang lebih baik, dan yang tidak kalah pentingnya adalah memilih produk dalam negeri dan menghindari pemakaian produk impor yang justru hanya akan menghancurkan kita secar pelan-pelan. Mungkin anda berpikiran ketika anda menggunakan produk impor anda tidak merasa dirugikan dan sebagainya, tetapi secara komulatif maka itu adalah salah satu faktor yang menyebabkan perekonomian kita terpuruk, dan menyebabkan sodara kita harus menjadi pembantu rumah tangga dan TKI di Negeri orang.
Ksadaran Individu menjadi mutlak bagi setiap rakyat, tanpa itu semua maka masalah TKI tidak akan pernah berhenti. Kita harus pandai memilih produk lokal dengan begitu bukan hanya akan meningkatkan peluang kerja didalam negeri tetapi juga meningkatkan perekonomian kita.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggap Covid 19 Dengan Layanan Sehatq

Pandemi Covid 19 masih belum usai, pemerintah dengan segala upaya berusaha menekan penyebaran virus lewat kebijakan dan aturan yang dibuat, diantaranya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan terhadap beberapa daerah sesuai dengan tingkat penyebarannya. Kita harus bisa mematuhi peraturan pemerintah yang ada mengingat pentingnya kerjasama semua pihak dalam menekan penyebaran dan penanggulangan Covid 19, tanpa adanya kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan penyebaran Covid 19 akan terus terjadi. PPKM mampu mengurangi jumlah kasus Covid, tetapi di sisi lain PPKM membuat kita sulit mendapatkan kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan ada baiknya tidak harus pergi kerumah sakit atau klinik jika memungkinkan bisa dilakukan dari rumah. Selain PPKM, pemerintah juga menggalakkan kampanye #ingatpesanibu lewat gerakan 3M yang wajib diterakpkan dalam bersosial dan beraktivitas. Gerakan Memakai Mask

Pengertian Investasi

Menurut Mankiw (2003), investasi adalah barang-barang yang dibeli oleh individu dan perusahaan untuk menambah persediaan modal mereka. Menurut Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner (1997) investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi dapat terbagi menjadi tiga diantaranya: investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang sebagai kompensasi unit yang diinvestasikan, mencakup waktu yang digunakan, tingkat inflasi yang diharapkan dan ketidakpastian masa mendatang (Sumanto, 2006). Pada dasarnya setiap orang atau perusahaan yang melakukan investasi akan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh kesejahteraan bagi dirinya atau perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sama bagi perusahaan emiten yang berinvestasi di pasar modal. Perusahaan yang berinvestasi di

Tipe Investor Menurut Profil Resiko

Dalam berinvestasi tiap individu memiliki karakteristik tersendiri dalam penilaian terhadap resiko yang bisa dihadapi, ada investor yang berani menghadapi resiko yang besar tentu saja dengan mengharapkan tingkat keutungan yang besar, tetapi ada juga investor yang lebih suka berinvestasi pada asset yang aman walaupun keuntungan yang didapat sangat kecil. Tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan sebagai berikut (www.danareksa.com): Defensive Investor  : investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko. Conservative Investor : Investor ini biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pen