Langsung ke konten utama

Tak Bisa Lepas Dari Korupsi, Jadilah Koruptor Yang Baik


Korupsi mungkin sudah jadi bagian sebagian besar rakyat negeri ini, mulai dari kelas bawah sampai tingat atas semua sudah terjangkit dengan penyakit korupsi. Penyakit itu sendiri bukan karena kebutuhan tetapi kebiasaan yang diwariskan, untuk menghilangkannya dibutuhkan waktu yang lama dan banyak pengorbanan. 
Untuk saat ini kita hanya bisa menguranginya secara berlahan, bagaimanapun rakyat sudah pintar, informasi mudah didapatkan. Semua orang menginginkan perubahan kearah yang lebih baik, begitu juga nasalah korupsi rakyat menginginkan hilangnya prilaku korupsi dari para pelayan yang seharusnya melayani masyarakat tetapi malah mengabaikan kewajiban mereka.

Hal yang wajar ketika kita ingin sodara, anak kita menjadi PNS dan mendapatakan kebutuhan yang layak, tetapi layakkah mereka menjadi yang anda inginkan. Oleh karena itu buatlah mereka layak untuk itu, mungkin anda butuh pendapatan tambahan untuk rekreasi, beli mobil dan sebagainya itu wajar sama seperti kami, kami bekerja keras untuk mendapatkan itu semua. Oleh karena itu mari kita sama-sama bekerja keras untuk membangun negeri ini. Entah itu pegawai pemerintahan, pengusaha maupun aktivis kita harus sama-sama membangun negeri ini bukan hanya melakukan hal yang justru merugikan semuanya, korupsi yang tidak dibarengi dengan kinerja baik, demontrasi yang hanya merusak sampai pengusaha yang tidak mau membayar pajak untuk negar semuanya harus mulai berbenah.

Kita harus berubah sedikit demi sedikit dan bekerja secara maksimal, buktikan jika uang yang kita daoat layak untuk kita miliki. kerjakan apa yang seharusnya dikerjakan jangan hanya bermalas-malasan, buat semuanya bangga dan menerima bahwa apa yang anda lakukan tidak semuanya salah.

Takbisa lepas dari korupsi maka berusahalah menjadi koruptor yang baik, tunjukan kinerja yang bagus dengan begitu korupsi yang terjadi tidak terlalu merugikan rakyat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggap Covid 19 Dengan Layanan Sehatq

Pandemi Covid 19 masih belum usai, pemerintah dengan segala upaya berusaha menekan penyebaran virus lewat kebijakan dan aturan yang dibuat, diantaranya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan terhadap beberapa daerah sesuai dengan tingkat penyebarannya. Kita harus bisa mematuhi peraturan pemerintah yang ada mengingat pentingnya kerjasama semua pihak dalam menekan penyebaran dan penanggulangan Covid 19, tanpa adanya kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan penyebaran Covid 19 akan terus terjadi. PPKM mampu mengurangi jumlah kasus Covid, tetapi di sisi lain PPKM membuat kita sulit mendapatkan kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan ada baiknya tidak harus pergi kerumah sakit atau klinik jika memungkinkan bisa dilakukan dari rumah. Selain PPKM, pemerintah juga menggalakkan kampanye #ingatpesanibu lewat gerakan 3M yang wajib diterakpkan dalam bersosial dan beraktivitas. Gerakan Memakai Mask

Pengertian Investasi

Menurut Mankiw (2003), investasi adalah barang-barang yang dibeli oleh individu dan perusahaan untuk menambah persediaan modal mereka. Menurut Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner (1997) investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi dapat terbagi menjadi tiga diantaranya: investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang sebagai kompensasi unit yang diinvestasikan, mencakup waktu yang digunakan, tingkat inflasi yang diharapkan dan ketidakpastian masa mendatang (Sumanto, 2006). Pada dasarnya setiap orang atau perusahaan yang melakukan investasi akan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh kesejahteraan bagi dirinya atau perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sama bagi perusahaan emiten yang berinvestasi di pasar modal. Perusahaan yang berinvestasi di

Tipe Investor Menurut Profil Resiko

Dalam berinvestasi tiap individu memiliki karakteristik tersendiri dalam penilaian terhadap resiko yang bisa dihadapi, ada investor yang berani menghadapi resiko yang besar tentu saja dengan mengharapkan tingkat keutungan yang besar, tetapi ada juga investor yang lebih suka berinvestasi pada asset yang aman walaupun keuntungan yang didapat sangat kecil. Tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan sebagai berikut (www.danareksa.com): Defensive Investor  : investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko. Conservative Investor : Investor ini biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pen