Sebagaiman diketahui Neraca pembayaran pemerintah kita mengalami devisit 4 milyar pada triwulan III tahun 2011, salah satu penyebabnya adalah lebih besarnya impor yang masuk dibandingkan ekspor. Hal itu disebabkan konsumsi masarakat yang lebih percaya dan nyaman memakai produk impor dibanding dengan produk dalam Negri.
Jika hal itu jika terus terjadi maka bisa dipastikan kita akan mengalami krisis atau kekacauan ekonomi yang lebih berbahaya. Devisit ini tidak bisa dicegah kecuali dengan meningkatkan impor dan mengurangi konsumsi produk luar, dengan begitu maka maslah devisit neraca pembayaran akan bisa diselesaikan.
Menyeimbangkan ekspor dan impor bukan hal yang mudah, dibutuhkan peran semua aspek mulai dari pemerintah, produsen/perusahaan dan tentu saja konsumen. Untuk pemerintah membatasi impor masuk ke Indonesia sudah susah untuk dilakukan dimana sudah ada perjanjian perdagangan bebas yang tidak bisa dibatalkan. tetapi pemerintah bisa melakukan program dalam membantu perusahaan membuat produk yang bisa bersaing dengan produk dari luar negri, dan menyadarkan masyarakat/konsumen akan pentingnya keseimbangan impor dan ekspor bagi perekonomian Negara.
Konsumen harus bisa menjadi konsumen yang memilih produk dalam negeri jika hal itu masih bisa dilakukan, memilih produk lokal jika produk yang ada sama kualitasnya. Tidak terpengaruh dengan trend pemakaian produk laur, tetapi mementingkan kesejahteraan kita semua.
Bagi perusahaan sangat penting untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dimana ancaman dari persaingan produk akan semakin berat sejalan dengan semakin mudahnya produk impor masuk kedalam Negri. Tanpa perubahan kualitas dan hal lainnya upaya perintah dan kecintaan konsumen terhadap produk dalam negri hanya akan sia-sia.
Komentar
Posting Komentar