Langsung ke konten utama

Belum Memanfaatkan Segi pariwisata Indonesia Kalah Dari Negara Tetangga

Turis asing merupakan salah satu sektor yang mendatangkan devisa bagi Negara dan meningkatkan perekonomian masyarakat, semakin banyak turis yang datang maka semakin banyak devisa yang didapat. Indonesia sendiri mempunyai daya tarik sendiri dalam segi pariwisata yang dapat menarik turis asing untuk datang ke Indonesia.

Bali adalah salah satu sektor pariwisata yang sudah mendunia dan terkenal, kita juga mempunyai pulau komodo yang telah menjadi tujuh keajaiban dunia yang baru, selain itu masih banyak sektor priwisata berkelas internasional seperti candi borobudur, pantai sengingi dan masih banyak lagi sektor pariwisata yang bisa menarik turis asing untuk datang ke Indonesia.

Indonesia dalam mendatangkan turis asing masih kalah oleh negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailan. Dimana pada tahun 2010 malaysia berhasil mendatangkan 24 juta turis, Thailand dapat menarik 15 juta turis asing, Singapura dapat menarik 11 juta turis asing, sedangkan Indonesia pada waktu yang sama hanya dapat menarik 7 juta turis asing. Padahal dibanding negara tetangga tersebut Indonesia mempunyai nilai lebih dalam hal kekayaan alam dan budaya yang dapat dimanfaatkan untuk mendatangkan turis asing.

Kalah bersaing dengan negara tetangga dalam mendatangkan turis asing bukan tanpa sebab dimana sektor keamanan adalah sektor yang paling penting untuk terus dibenahi oleh pemerintah sehingga tidak ada keraguan para turis dalam segi kemanan dan kenyamanan. Selain itu promosi dan pengenalan budaya dan tempat wisata harus lebih ditingkatkan sehingga masyarakat internasional lebih mengenal dan tertarik untuk datang ke Indonesia.

Kemanan dan pengenalan Indonesia pada masyarakat Internasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga harus ada peran aktif masarakat, dengan demikian maka ita bisa menjadikan sektor pariwisata kita sebagai alat peningkatan ekonomi masyarakat dan nasional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggap Covid 19 Dengan Layanan Sehatq

Pandemi Covid 19 masih belum usai, pemerintah dengan segala upaya berusaha menekan penyebaran virus lewat kebijakan dan aturan yang dibuat, diantaranya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan terhadap beberapa daerah sesuai dengan tingkat penyebarannya. Kita harus bisa mematuhi peraturan pemerintah yang ada mengingat pentingnya kerjasama semua pihak dalam menekan penyebaran dan penanggulangan Covid 19, tanpa adanya kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan penyebaran Covid 19 akan terus terjadi. PPKM mampu mengurangi jumlah kasus Covid, tetapi di sisi lain PPKM membuat kita sulit mendapatkan kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan ada baiknya tidak harus pergi kerumah sakit atau klinik jika memungkinkan bisa dilakukan dari rumah. Selain PPKM, pemerintah juga menggalakkan kampanye #ingatpesanibu lewat gerakan 3M yang wajib diterakpkan dalam bersosial dan beraktivitas. Gerakan Memakai Mask

Pengertian Investasi

Menurut Mankiw (2003), investasi adalah barang-barang yang dibeli oleh individu dan perusahaan untuk menambah persediaan modal mereka. Menurut Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner (1997) investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi dapat terbagi menjadi tiga diantaranya: investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang sebagai kompensasi unit yang diinvestasikan, mencakup waktu yang digunakan, tingkat inflasi yang diharapkan dan ketidakpastian masa mendatang (Sumanto, 2006). Pada dasarnya setiap orang atau perusahaan yang melakukan investasi akan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh kesejahteraan bagi dirinya atau perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sama bagi perusahaan emiten yang berinvestasi di pasar modal. Perusahaan yang berinvestasi di

Tipe Investor Menurut Profil Resiko

Dalam berinvestasi tiap individu memiliki karakteristik tersendiri dalam penilaian terhadap resiko yang bisa dihadapi, ada investor yang berani menghadapi resiko yang besar tentu saja dengan mengharapkan tingkat keutungan yang besar, tetapi ada juga investor yang lebih suka berinvestasi pada asset yang aman walaupun keuntungan yang didapat sangat kecil. Tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan sebagai berikut (www.danareksa.com): Defensive Investor  : investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko. Conservative Investor : Investor ini biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pen