Langsung ke konten utama

Penetapan Struktur Modal

Struktur modal adlah bauran pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang diwakili oleh utang, saham preferen dan ekuitas saham biasa. Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan.

Secara umum, dana dapat diperoleh dari luar perusahaan (ekternal financing) maupun dari dalam perusahaan (internal financing). Keputusan tentang eksternal financing sering disebut sebagai keputusan pendanaan. Sedangkan internal financing menyangkut kebijakan deviden.

a. Keputusan Pendanaan
Sifat keputusan pendanaan :
- Seberapa besar hutang dan saham yang dijual.
- Kapan membayar dividen.
- Kapan menjual hutang dan saham.
b. Faktor- faktor yang mempengaruhi struktur modal
Sturktur modal dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
- Resiko bisnis
- Posisi pajak
- Tingkat bunga
- Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan
- Besarnya suatu perusahaan

c. Keputusan Pendanaan dan Net Persent Value
Sewaktu kita membicarakan keputusan investasi, kesimpulan yang kita peroleh adalah bahwa keputusan investasi yang memberikan NPV positif akan meningkatkan nilai perusahaan atau kemakmuran pemilik perusahaan. Dengan demikian, maka tujuan yang sama yaitu memperoleh NPV yang positif juga bisa dipergunakan dalam mengambil keputusan pendanaan. Perbedaannya adalah bahwa relatif jauh lebih sulit untuk memperoleh NPV positif dari keputusan pendanaan dibandingkan dengan keputusan investasi.

       Suatu perusahaan dalam membuat struktur modal harus melihat dari beberapa hal, antara lain :
      • Sebagian besar perusahaan memiliki Debt-Asset Ratios yang rendah.
      • Perubahan pada financial leverage mempengaruhi nilai perusahaan :
- Harga saham meningkat seiring dengan peningkatan leverage dan sebaliknya.
- Interpretasi lain adalah bahwa perusahaan memberikan sinyal berita bagus ketika hutangnya meningkat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggap Covid 19 Dengan Layanan Sehatq

Pandemi Covid 19 masih belum usai, pemerintah dengan segala upaya berusaha menekan penyebaran virus lewat kebijakan dan aturan yang dibuat, diantaranya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan terhadap beberapa daerah sesuai dengan tingkat penyebarannya. Kita harus bisa mematuhi peraturan pemerintah yang ada mengingat pentingnya kerjasama semua pihak dalam menekan penyebaran dan penanggulangan Covid 19, tanpa adanya kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan penyebaran Covid 19 akan terus terjadi. PPKM mampu mengurangi jumlah kasus Covid, tetapi di sisi lain PPKM membuat kita sulit mendapatkan kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan ada baiknya tidak harus pergi kerumah sakit atau klinik jika memungkinkan bisa dilakukan dari rumah. Selain PPKM, pemerintah juga menggalakkan kampanye #ingatpesanibu lewat gerakan 3M yang wajib diterakpkan dalam bersosial dan beraktivitas. Gerakan Memakai Mask

Pengertian Investasi

Menurut Mankiw (2003), investasi adalah barang-barang yang dibeli oleh individu dan perusahaan untuk menambah persediaan modal mereka. Menurut Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner (1997) investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi dapat terbagi menjadi tiga diantaranya: investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang sebagai kompensasi unit yang diinvestasikan, mencakup waktu yang digunakan, tingkat inflasi yang diharapkan dan ketidakpastian masa mendatang (Sumanto, 2006). Pada dasarnya setiap orang atau perusahaan yang melakukan investasi akan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh kesejahteraan bagi dirinya atau perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sama bagi perusahaan emiten yang berinvestasi di pasar modal. Perusahaan yang berinvestasi di

Tipe Investor Menurut Profil Resiko

Dalam berinvestasi tiap individu memiliki karakteristik tersendiri dalam penilaian terhadap resiko yang bisa dihadapi, ada investor yang berani menghadapi resiko yang besar tentu saja dengan mengharapkan tingkat keutungan yang besar, tetapi ada juga investor yang lebih suka berinvestasi pada asset yang aman walaupun keuntungan yang didapat sangat kecil. Tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan sebagai berikut (www.danareksa.com): Defensive Investor  : investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko. Conservative Investor : Investor ini biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pen