Langsung ke konten utama

Perbandingan Exchange Traded Found dengan Reksa Dana Open-Ended

Terdapat beberapa karakteristik yang membedakan ETF dengan reksa dana open-ended antara lain sebagai berikut:
  1. Unit penyertaan/saham ETF diterbitkan melalui proses yang disebut “Creation Unit”. Proses tersebut dilakukan apabila terdapat suatu investor kelembagaan (institutional investor) dalam hal ini bertindak sebagai sponsor, mendepositkan sekumpulan efek (basket of securities) kedalam fund dan sebagai gantinya investor tersebut akan menerima unit penyertaan/saham ETF dalam satuan jumlah yang besar (blocks). Sebagian atau seluruh unit penyertaan/saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek untuk diperdagangkan antar investor retail.
  2. Harga unit penyertaan/saham ETF di Bursa akan mengalami pergerakan secara terus menerus sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran (demand and supply), dan dapat ditransaksikan setiap saat sepanjang jam perdagangan bursa.
  3. Investor retail yang ingin melakukan pembelian atau penjualan kembali unit penyertaan/saham ETF tidak dapat melakukan pembelian dan penjualan kembali saham ETF secara langsung melalui Manajer Investasi, namun melalui mekanisme selayaknya perdagangan saham di Bursa Efek yaitu dengan membuka rekening efek di perusahaan pialang saham (Perantara Pedagang Efek) dan kemudian melakukan transaksi pembelian atau penjualan melalui perusahaan pialang tersebut. Sama halnya ketika investor melakukan transaksi saham, transaksi pembelian atau penjualan unit penyertaan/saham penyertaan ETF ini akan dikenakan biaya komisi oleh perusahaan pialang tersebut.
  4. Khusus bagi investor institusi yang memiliki unit penyertaan/saham ETF dalam jumlah besar (blocks) dapat melakukan pelunasan (redemption) secara langsung dari reksa dana dalam jumlah yang telah ditentukan sebelumnya secara in-kind, yaitu dengan menerima efek yang mendasarinya (underlying) sebagai hasil pelunasan dan bukan menerima uang tunai.
  5. 5. Ketika melakukan pembelian unit penyertaan/saham ETF di pasar sekunder (bursa), tidak terdapat batasan minimum pembelian. Hal ini berbeda apabila investor ingin membeli unit penyertaan reksa dana biasa dimana biasanya terdapat batasan minimum pembelian.
  6. 6. Karena ETF tercatat dan diperdagangkan di bursa efek, maka investor dapat melakukan variasi transaksi terhadap saham ETF sama halnya dengan transaksi saham biasa (misalnya short sale, margin trading) dan bahkan di beberapa bursa efek di luar negeri terdapat efek derivatif (option, futures) dari saham ETF ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggap Covid 19 Dengan Layanan Sehatq

Pandemi Covid 19 masih belum usai, pemerintah dengan segala upaya berusaha menekan penyebaran virus lewat kebijakan dan aturan yang dibuat, diantaranya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan terhadap beberapa daerah sesuai dengan tingkat penyebarannya. Kita harus bisa mematuhi peraturan pemerintah yang ada mengingat pentingnya kerjasama semua pihak dalam menekan penyebaran dan penanggulangan Covid 19, tanpa adanya kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan penyebaran Covid 19 akan terus terjadi. PPKM mampu mengurangi jumlah kasus Covid, tetapi di sisi lain PPKM membuat kita sulit mendapatkan kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan ada baiknya tidak harus pergi kerumah sakit atau klinik jika memungkinkan bisa dilakukan dari rumah. Selain PPKM, pemerintah juga menggalakkan kampanye #ingatpesanibu lewat gerakan 3M yang wajib diterakpkan dalam bersosial dan beraktivitas. Gerakan Memakai Mask

Pengertian Investasi

Menurut Mankiw (2003), investasi adalah barang-barang yang dibeli oleh individu dan perusahaan untuk menambah persediaan modal mereka. Menurut Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner (1997) investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi dapat terbagi menjadi tiga diantaranya: investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang sebagai kompensasi unit yang diinvestasikan, mencakup waktu yang digunakan, tingkat inflasi yang diharapkan dan ketidakpastian masa mendatang (Sumanto, 2006). Pada dasarnya setiap orang atau perusahaan yang melakukan investasi akan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh kesejahteraan bagi dirinya atau perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sama bagi perusahaan emiten yang berinvestasi di pasar modal. Perusahaan yang berinvestasi di

Tipe Investor Menurut Profil Resiko

Dalam berinvestasi tiap individu memiliki karakteristik tersendiri dalam penilaian terhadap resiko yang bisa dihadapi, ada investor yang berani menghadapi resiko yang besar tentu saja dengan mengharapkan tingkat keutungan yang besar, tetapi ada juga investor yang lebih suka berinvestasi pada asset yang aman walaupun keuntungan yang didapat sangat kecil. Tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan sebagai berikut (www.danareksa.com): Defensive Investor  : investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko. Conservative Investor : Investor ini biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pen