Langsung ke konten utama

Pakai Produk Lokal = Mempekerjakan Sodara



Perhitungan sederhana tetapi tentu saja sangat berarti untuk kelangsungan kesejahteraan rakyat, saat ini pengangguran yang tinggi masih menjadi masalah negeri ini, sayang kita kurang peka dengan penyelesaian masalah ini kita terlalu berpikir terlalu tinggi mengenai ekonomi makro Indonesia. 

Padahal pemeikiran sederhana seperti yang saya utarakan pada judul artikel ini sangat besar pengaruhnya dimana domino efek dari sebuah transaksi ekonomi sangat berperan penting dalam perekonomian makro suatu negara.

Begitu juga dengan penggunaan jasa dan produk buatan lokal sangat penting diupayakan, sayangnya negara ini seakan-akan lupa bahwa kita sudah terlalu banyak mengguanakan produk impor. Padahal ribuan bahkan jutaan orang butuh pekerjaan, devisa negara selalu devisit, dengan alasan itu seharusnya kita dengan bijak mengutamakan penggunaan produk lokal dari pada impor.

Setdaknya jika produk seperti handphone dan otomotif (motor dan mobil) yang kita gunakan adalah produk lokal, maka ribuan lapangan pekerjaan akat tercipta. Lalu apakah kita sudah mengupayakan untuk menggunakan produk lokal bukan hanya semata-mata nasionalisme tetapi untuk kesejahteraan kita semua dimana efek domino teransaksi ekonomi yang terjadi akan membuat kita lebih baik dan tentu saja akan meningkatkan tarap hidup setiap orang.

Masih banyak produk impor yang menurut saya seharusnya tidak perlu impor tetapi kadang kita menganggap remeh cara berpikir secara simpel seperti ini, dimana penggunaan abarang impor tidak memberikan sisi negatif sama sekali selain pengguran dan pelemahan ekonomi secara makro, dan tentu saja kita tidak merasakan secara langsung.

Sebagai individu kita harus berpikir dengan menggunakan produk lokal maka kita telah mempekerjakan sodara kita sendiri, dan menurut saya yang hanya setengah ekonom ini lebih  lebih baik memberi mereka pekerjaan dengan menggunakan produk lokal yang kita bisa. Kita tidak perlu berpikir jauh tentang ekonomi makro ekonomi indonesia yang berada dibawah negara lain, kita harus bepikir bahwa kita sendiri yang menentukan perekonomian makro kita, dan penggunaan produk impor maupun lokal sangat berpengaruh dimana banyak sektor ekonomi yang saling berkaitan seperti lapangan pekerjaan, devisa negar, inflasi dan lainnya yang mungkin tidak kita rasakan secara langsung.

Program Cinta produk Indonesia sangat bagus sayangnya program pemerintah itu seakan-akan ada tetapi tidak ada dan hanya menjadi kegiatan formal pemerintah supaya terlihat bahwa mereka berupaya meningkatkan perekonomian makro, padahal selama ini mereka justru menghancurkan perekonomian makro Indonesia. Ketika pemerintah hanya menjadi boneka asing maka harapan terbesar ada pada setiap individu dimana kitalah yang berperan penting dalam perekonomian negara ini, kita yang menentukan apakah kita akan terus tertinggal dari negara lain atau kita akan berubah dan menjadi lebih baik dan itu semua bisa kita lakukan dengan bersama-sama membangun perekonomian.

Menggunakan produk lokal bukan sebuah pilihan tetapi keharusan, walaupun tidak bisa kita rasakan secara tetapi menurut saya setiap orang paham bahwa lapangan pekerjaan tidak akan tercipta tanpa ada produk yang bisa diproduksi. Mari kita pakai produk lokal untuk memerikan pekerjaan untuk sodara kita, dan bahkan pekerjaan itu untuk kita sendiri yang tidak kita sadari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Investasi

Menurut Mankiw (2003), investasi adalah barang-barang yang dibeli oleh individu dan perusahaan untuk menambah persediaan modal mereka. Menurut Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner (1997) investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi dapat terbagi menjadi tiga diantaranya: investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang sebagai kompensasi unit yang diinvestasikan, mencakup waktu yang digunakan, tingkat inflasi yang diharapkan dan ketidakpastian masa mendatang (Sumanto, 2006). Pada dasarnya setiap orang atau perusahaan yang melakukan investasi akan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh kesejahteraan bagi dirinya atau perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sama bagi perusahaan emiten yang berinvestasi di pasar modal. Perusahaan yang berinvestasi di

Mata Uang Kripto - BotXcoin

 BotXcoin adalah platform yang menyediakan layanan Copytrading untuk investasi mata uang Kripto atau investasi lainnya. Untuk berinvestasi pada layanan BotXcoin menggunakan koin BotX.J enis koin yang digunakan adalah ERC-20 yang berjalan dan didistribusikan di blockchain publik Ethereum. Koin BOTX memiliki total maksimal suplai koin yang dibatasi sebanyak 5,000,000,000 koin.  Copytrading sendiri adalah konsep perdagangan dimana seorang trader dapat mengikuti aksi yang dilakukan oleh trader lain yang dianggap berpengalaman dan ahli. Dengan Platform BotXcoin trader bisa melakukan aksi mengikuti aksi yang dilakukan trader berpengalaman. BotXcoin membuat koneksi terintegrasi pada bursa dan para trader bisa mengikuti dan membuat transaksi secara langsung yang sama persis dengan trader utama yang mereka ikuti. Untuk saat ini BotXcoin sudah diperjual belikan pada beberapa bursa uang Kripto seperti Indodax, P2PB2B, UniSwap, dan bursa lainnya. BotXcoin dikembangkan sejak tiga tahun terakhir ata

Teori Sinyal

Menurut Wolk, et al. (2001) teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk pasar  modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut.  Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna laporan keuangan. Menurut Jama’an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang m